1.
Apa
itu BOP
BOP
(Biaya Overhead Pabrik) adalah biaya biaya bahan tak langsung, buruh tak
langsung, dan biaya biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah di identifikasikan
atau dibedakan langsung pada suatu pekerjaan, hasil produksi/tujuan biaya akhir
(Usry & Hammer, 1991 –368).
Pendapat
ahli lainya menyatakan bahwa biaya overhead pabrik merupakan setiap biaya yang
tidak secara langsung melekat pada suatu produk, yaitu semua biaya-biaya diluar
biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya
overhead pabrik mencakup biaya produksi lainnya seperti pemanasan ruang pabrik,
penerangan, penyusutan pabrik dan mesin-mesin. Biaya pabrik seperti
pemeliharaan, gudang bahan-bahan dan hal lain yang memberikan
pelayanan-pelayanan kepada bagian produksi juga merupakan bagian dari biaya
overhead pabrik. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.
Biaya
penjualan dan biaya distribusi, dan semua biaya administrasi juga
diperhitungkan sebagai biaya overhead sepanjang biaya-biaya tersebut tidak
dapat secara langsung dihubungkan dengan unit produk (Pass, Lowes dan Davis,
1998 –118).
Berbagai macam biaya
overhead pabrik harus dibebankan kepada semua pekerjaan yang terlaksana selama
suatu periode. Oleh karena itu, untuk dapat membebankan biaya overhead pabrik
secara merata kepada setiap produk digunakan tarif biaya overhead
pabrik yang ditentukan
dimuka.
2.
Manfaat
Tarif BOP
Manfaat
tarif BOP dapat dipakai sebagai alat untuk membebankan BOP kepada produk dengan
teliti, adil dan cepat dalam rangka menghitung harga pokok produk.
Alasan
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik kepada Produk atas dasar Tarif yang Ditentukan
Di Muka:
1. Pembebanan
Biaya Overhead Pabrik atas dasar biaya sesungguhnya terjadi seringkali
mengakibatkan berubah-ubahnya harga pokok per satuan produk yang dihasilkan
dari bulan yang lain. Apabila Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya terjadi
dibebankan kepada produk, maka harga produksi per satuan mungkin akan
berfluktasi karna sebab berikut ini : Perubahan tingkat kegiatan produksi dari
bulan ke bulan, perubahan tingkat efisiensiproduksi, adanya Biaya Overhead
Pabrik yang terjadi secara sporadik, menyebar tidak merata selama jangka waktu
setahun dan Biaya Overhead Pabrik tertentu seirng terjadi secara teratur pada
waktu-waktu tertentu.
2. Dalam
perusahaan yang menghitung harga pokok produksinya dengan menggunakan metode
harga pokok pesanan, menejemen memerlukan informasi harga pokok produksi per
satuan pada saat pesanan selesai dikerjakan.
Langkah Langkah Penentuan Tarif Biaya
Overhead Pabrik. Penentuan tarif Biaya Overhead Pabrik dilaksanakan melalui
tiga tahap berikut:
1) Menyusun
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Dalam hal ini harus
diperhatikan tingkat kegiatan (kapasitas) yang akan dipakai sebagai dasar
penaksiran Biaya Overhead Pabrik. Ada tiga macam kapasitas yang dapat dipakai
yaitu :
a. Kapasitas
praktis adalah kapasitas teoritis dikurangi dengan kerugian-kerugian waktu yang
tidak dapat dihadiri karna hambatan-hambatan intern perusahaan.
b. Kapasitas
normal adalah kemampuna perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya
dalam jangka panjang.
c. Kapasitas
sesungguhnya yang diharapkan adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan
akan dapat dicapai dalam tahun yang akan datang. Untuk kelemahanya yaitu akan
berakibat terjadinya perbedaan yang besar pada tarif Biaya Overhead Pabrik dari
tahun ke tahun dan sebagai akibat perubahan yang besar pada tarif Biaya
Overhead Pabrik dari period eke periode.
2) Memilih
Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Kepada Produk. Ada berbagai macam dasar
yang dapat di pakai yatiu :
a. Satuan
Produk adalah metode yang langsung membebankan Biaya Overhead Pabrik kepada
produk.
b. Biaya
Bahan Baku adalah Biaya Overhead Pabrik yang dominan bervariasi dengan nilai
bahan baku, maka pembeban Biaya Overhead Pabrik adalah kepada biaya bahan baku
yang dipakai. Bila Biaya Overhead Pabrik bervariasi dengan jumlah (berat) bahan
baku, maka pembeban Biaya Overhead Pabrik adalah kepada kuantitas bahan baku
yang dipakai.
c. Biaya
Tenaga Kerja adalah Biaya Overhead Pabrik yang mempunyai hubungan erat dengan
jumlah tenaga kerja langsung, maka pembebanan Biaya Overhead Pabrik adalah
kepada biaya tenaga kerja langsung. Metode ini mengandung kelemahan sebagai
berikut : Biaya Overhead Pabrik harus dipandang sebagai tambahan nilai produk
dan Jumlah biaya tenaga kerja langsung merupakan jumlah total upah dengan tarif
tinggi dan rendah.
d. Jam
Tenaga Kerja Langsung adalah jumlah upah (hasil kali jumlah jam kerja dengan
tarif upah) dengan jumlah jam kerja, maka pembebanan Biaya Overhead Pabrik atas
dasar upah tenaga kerja langsung. Apabila Biaya Overhead Pabrik mempunyai
hubungan erat dengan waktu untuk membuat produk, maka pembebanan Biaya Overhead
Pabrik adalah jam tenaga kerja langsung.
e. Jam
Mesin adalah Biaya Overhead Pabrik bervariasi dengan waktu penggunaan mesin
maka pembebanan Biaya Overhead Pabrik adalah jam mesin.
3) Menghitung
Tarif Biaya Overhead Pabrik
Tarif Biaya Overhead
Pabrik dipecah menjadi dua macam yaitu :
a. Tarif
Biaya Overhead Pabrik tetap
b. Tarif
Biaya Overhead Pabrik variabel
Dalam
Akuntansi Biaya terdapat dua pendapat mengenai elemen biaya yang dimasukan
dalam harga pokok produksi. Pendapat pertama mengatakan bahwa semua biaya
produksi merupakan harga pokok produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung dan Biaya Overhead Pabrik, baik yang berprilaku tetap
maupun yang variabel. Pendapat kedua mengatakan bahwa harga pokok produksi
hanya terdiri dari biaya-biaya produksi yang berprilaku variabel saja jadi
harga pokok produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
dan Biaya Overhead Pabrik variabel.
3.
Penggolongan
BOP Atas Dasar Tingkah Laku Biaya
1) Penggolongan
Biaya Overhead Pabrik Menurut Sifatnya
Biaya Overhead Pabrik
adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam Biaya Overhead Pabrik dikelompokan
menjadi beberapa golongan berikut ini :
a. Biaya
Bahan Penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan
yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relative kecil bila
dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut.
b. Biaya
Reparasi dan Pemeliharaan adalah biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya
suku cadang, biaya bahan habis pakai dan harga perolehan jasa dari pihak luar
perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan.
c. Biaya
Tenaga Kerja Tidak Langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak dapat
diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu.
d. Biaya
yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap adalah biaya-biaya
depersiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin dan ekuipmen, perkakas
laboratorium, alat kerja, dan aktiva tetap lain yang digunakan pabrik.
e. Biaya
yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu adalah biaya-biaya asuransi gedung
dan emplasemen, asuransi mesin dan ekuipmen, asuransi kendaraan, asuransi
kecelakaan karyawan, dan biaya amortisasi kerugian trial-run.
f. Biaya
Overhead Pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai
adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya
listrik PLN dan sebagainya.
2) Penggolongan
Biaya Overhead Pabrik Menurut Prilakunya Dalam Hubungan Dengan Perubahan Volume
Produksi Penggolongan Biaya Overhead Pabrik ini dapat dibagi menjadi tiga
golongan yaitu :
a. Biaya
Overhead Pabrik variable adalah Biaya Overhead Pabrik yang berubah sebanding
dengan perubahan volume kegiatan.
b. Biaya
Overhead Pabrik tetap adalah Biaya Overhead Pabrik yang tidak berubah dalam
kisar perubahan volume kegiatan tertentu.
c. Biaya
Overhead Pabrik semivasiabel adalah Biaya Overhead Pabrik yang berubah tidak
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya Overhead Pabrik yang bersifat
semivariabel dipecah menjadi dua unsur yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
3) Penggolongan
Biaya Overhead Pabrik Menurut Hubungannya Dengan Departemen
Ditinjau dari hubungan dengan departemen-departemen yang ada dalam pabrik, Biaya Overhead Pabrik dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu :
Ditinjau dari hubungan dengan departemen-departemen yang ada dalam pabrik, Biaya Overhead Pabrik dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu :
a. Biaya
Overhead Pabrik langsung departemen adalah Biaya Overhead Pabrik yang terjadi
dalam departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati departemen tersebut.
b. Biaya
Overhead Pabrik tidak langsung departemen adalah Biaya Overhead Pabrik yang
manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen.
4.
Penggunaan
Anggaran Fleksibel Untuk Tarif BOP
1.
Karakteristik Anggaran Fleksibel
Anggaran
fleksibel memperhitungkan perubahan- perubahan biaya yang terjadi sebagai
konsekuensi dari perubahan aktivitas. Anggaran fleksibel (flexible budget)
memberikan estimasi mengenai berapakah biaya yang seharusnya terjadi untuk
setiap tingkat aktivitas dalam rentang waktu tertentu. Pada saat anggaran
fleksibel digunakan dalam evaluasi kinerja, biaya aktual di bandingkan dengan
biaya yang seharusnya terjadi pada tingkat efektivitas aktual selama periode
tertentu dan bukan dengan biaya yang dianggarkan dari anggaran awal (original
budget).
2.
Bagaimana Anggaran Fleksibel
Bekerja
Pendekatan
anggaran fleksibel mengakui bahwa suatu anggaran tidak harus statis.
Berdasarkan tingkat efektivitas aktual, anggaran dapat disesuaikan untuk
menunjukkan berapa besar biaya yang seharusnya terjadi untuk aktivitas
tertentu. Untuk mengilustrasikan bagaimana anggaran fleksibel berjalan,
Victoria menulis laporan bagi Rick, laporan tersebut mudah disusun. Laporan
tersebut menunjukkan bagaimana biaya overhead dapat diharapkan untuk berubah,
tergantung pada tingkat aktivitas bulanan. Dalam rentang aktivitas 4.900 sampai
5.200 kunjungan klien, biaya overhead tetap diharapkan untuk tetap sama. Untuk
biaya overhead variabel, ia mengalikan biaya-biaya per klien ($1,20 untuk
perlengkapan penataan rambut, $4 untuk sambutan klien dan $0,20 untuk listrik)
dengan jumlah kunjungan klien yang tepat untuk masing-masing kolom. Sebagai
contoh $1,20 biaya perlengkapan penataan rambut dikalikan dengan 4.900
kunjungan klien untuk memperoleh total biaya sebesar $5.880 untuk perlengkapan
penataan rambut pada tingkat aktivitas tersebut.
3.
Menggunakan Konsep Penganggaran
Fleksibel Dalam Evaluasi Kinerja
Victoria
menerapkan konsep penganggaran fleksibel untuk menyusun sebuah anggaran
berdasarkan jumlah kunjungan klien aktual selama bulan maret. Anggaran tersebut
disusun dengan mengalikan tingkat aktivitas aktual dengan rumus biaya untuk
tiap-tiap kategori biaya variabel. Sebagai contoh, dengan menggunakan $1,20 per
kunjungan klien, maka total biaya untuk perlengkapan penataan rambut dengan
5.200 kunjungan klien seharusnya adalah sebesar $6.240. karena biaya aktual
untuk perlengkapan penataan rambut adalah $6.400 , maka akan timbul varians
tidak menguntungkan (unfavorable) sebesar $160.
Dengan
menggunakan pendekatan anggaran fleksibel, perusahaan akan mempunyai cara yang
lebih baik dalam menilai apakah biaya overhead terkendali. Meskipun demikian,
analisisnya tidak sederhana untuk perusahaan yang menyediakan berbagai produk
dan jasa. Jumlah unit yang dihasilkan atau jasa yang diberikan mungkin bukan
ukuran yang tepat bagi keseluruhan aktivitas.
4.
Beda
Antara Serapan & Variabel
Biaya
overhead pabrik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Biaya
overhead pabrik variable
Biaya overhead pabrik
variabel adalah biaya overhead pabrik yang jumlah totalnya akan berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya overhead pabrik
variabel adalah biaya bahan penolong.
2. Biaya
overhead pabrik tetap
Biaya overhead pabrik
tetap adalah biaya overhead pabrik yang jumlah totalnya (dalam kisaran
tertentu) tidak berubah walaupun terjadi perubahan volume kegiatan. Contoh
biaya overhead pabrik tetap adalah pajak bumi dan bangunan, biaya penyusutan
aktiva tetap, dan biaya sewa gedung pabrik.
3. Biaya
overhead pabrik campuran
Biaya overhead pabrik campuran
dapat dibedakan menjadi biaya overhead pabrik semivariabel, misalnya biaya
listrik pabrik dan biaya telepon pabrik, dan biaya overhead pabrik bertahap,
misalnya gaji supervisor dan gaji inspektur.