Rabu, 09 Januari 2013

Biaya Overhead Pabrik


1.      Apa itu BOP
BOP (Biaya Overhead Pabrik) adalah biaya biaya bahan tak langsung, buruh tak langsung, dan biaya biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah di identifikasikan atau dibedakan langsung pada suatu pekerjaan, hasil produksi/tujuan biaya akhir (Usry & Hammer, 1991 –368).
Pendapat ahli lainya menyatakan bahwa biaya overhead pabrik merupakan setiap biaya yang tidak secara langsung melekat pada suatu produk, yaitu semua biaya-biaya diluar biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya overhead pabrik mencakup biaya produksi lainnya seperti pemanasan ruang pabrik, penerangan, penyusutan pabrik dan mesin-mesin. Biaya pabrik seperti pemeliharaan, gudang bahan-bahan dan hal lain yang memberikan pelayanan-pelayanan kepada bagian produksi juga merupakan bagian dari biaya overhead pabrik. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.
Biaya penjualan dan biaya distribusi, dan semua biaya administrasi juga diperhitungkan sebagai biaya overhead sepanjang biaya-biaya tersebut tidak dapat secara langsung dihubungkan dengan unit produk (Pass, Lowes dan Davis, 1998 –118).
Berbagai macam biaya overhead pabrik harus dibebankan kepada semua pekerjaan yang terlaksana selama suatu periode. Oleh karena itu, untuk dapat membebankan biaya overhead pabrik secara merata kepada setiap produk digunakan tarif biaya overhead
pabrik yang ditentukan dimuka.
2.      Manfaat Tarif BOP
Manfaat tarif BOP dapat dipakai sebagai alat untuk membebankan BOP kepada produk dengan teliti, adil dan cepat dalam rangka menghitung harga pokok produk.
Alasan Pembebanan Biaya Overhead Pabrik kepada Produk atas dasar Tarif yang Ditentukan Di Muka:
1.      Pembebanan Biaya Overhead Pabrik atas dasar biaya sesungguhnya terjadi seringkali mengakibatkan berubah-ubahnya harga pokok per satuan produk yang dihasilkan dari bulan yang lain. Apabila Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya terjadi dibebankan kepada produk, maka harga produksi per satuan mungkin akan berfluktasi karna sebab berikut ini : Perubahan tingkat kegiatan produksi dari bulan ke bulan, perubahan tingkat efisiensiproduksi, adanya Biaya Overhead Pabrik yang terjadi secara sporadik, menyebar tidak merata selama jangka waktu setahun dan Biaya Overhead Pabrik tertentu seirng terjadi secara teratur pada waktu-waktu tertentu.
2.      Dalam perusahaan yang menghitung harga pokok produksinya dengan menggunakan metode harga pokok pesanan, menejemen memerlukan informasi harga pokok produksi per satuan pada saat pesanan selesai dikerjakan.
Langkah Langkah Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik. Penentuan tarif Biaya Overhead Pabrik dilaksanakan melalui tiga tahap berikut:
1)      Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Dalam hal ini harus diperhatikan tingkat kegiatan (kapasitas) yang akan dipakai sebagai dasar penaksiran Biaya Overhead Pabrik. Ada tiga macam kapasitas yang dapat dipakai yaitu :
a.       Kapasitas praktis adalah kapasitas teoritis dikurangi dengan kerugian-kerugian waktu yang tidak dapat dihadiri karna hambatan-hambatan intern perusahaan.
b.      Kapasitas normal adalah kemampuna perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang.
c.       Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun yang akan datang. Untuk kelemahanya yaitu akan berakibat terjadinya perbedaan yang besar pada tarif Biaya Overhead Pabrik dari tahun ke tahun dan sebagai akibat perubahan yang besar pada tarif Biaya Overhead Pabrik dari period eke periode.
2)      Memilih Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Kepada Produk. Ada berbagai macam dasar yang dapat di pakai yatiu :
a.       Satuan Produk adalah metode yang langsung membebankan Biaya Overhead Pabrik kepada produk.
b.      Biaya Bahan Baku adalah Biaya Overhead Pabrik yang dominan bervariasi dengan nilai bahan baku, maka pembeban Biaya Overhead Pabrik adalah kepada biaya bahan baku yang dipakai. Bila Biaya Overhead Pabrik bervariasi dengan jumlah (berat) bahan baku, maka pembeban Biaya Overhead Pabrik adalah kepada kuantitas bahan baku yang dipakai.
c.       Biaya Tenaga Kerja adalah Biaya Overhead Pabrik yang mempunyai hubungan erat dengan jumlah tenaga kerja langsung, maka pembebanan Biaya Overhead Pabrik adalah kepada biaya tenaga kerja langsung. Metode ini mengandung kelemahan sebagai berikut : Biaya Overhead Pabrik harus dipandang sebagai tambahan nilai produk dan Jumlah biaya tenaga kerja langsung merupakan jumlah total upah dengan tarif tinggi dan rendah.
d.      Jam Tenaga Kerja Langsung adalah jumlah upah (hasil kali jumlah jam kerja dengan tarif upah) dengan jumlah jam kerja, maka pembebanan Biaya Overhead Pabrik atas dasar upah tenaga kerja langsung. Apabila Biaya Overhead Pabrik mempunyai hubungan erat dengan waktu untuk membuat produk, maka pembebanan Biaya Overhead Pabrik adalah jam tenaga kerja langsung.
e.       Jam Mesin adalah Biaya Overhead Pabrik bervariasi dengan waktu penggunaan mesin maka pembebanan Biaya Overhead Pabrik adalah jam mesin.
3)      Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik
Tarif Biaya Overhead Pabrik dipecah menjadi dua macam yaitu :
a.       Tarif Biaya Overhead Pabrik tetap
b.      Tarif Biaya Overhead Pabrik variabel
Dalam Akuntansi Biaya terdapat dua pendapat mengenai elemen biaya yang dimasukan dalam harga pokok produksi. Pendapat pertama mengatakan bahwa semua biaya produksi merupakan harga pokok produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan Biaya Overhead Pabrik, baik yang berprilaku tetap maupun yang variabel. Pendapat kedua mengatakan bahwa harga pokok produksi hanya terdiri dari biaya-biaya produksi yang berprilaku variabel saja jadi harga pokok produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan Biaya Overhead Pabrik variabel.
3.      Penggolongan BOP Atas Dasar Tingkah Laku Biaya
1)      Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Sifatnya
Biaya Overhead Pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam Biaya Overhead Pabrik dikelompokan menjadi beberapa golongan berikut ini :
a.       Biaya Bahan Penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relative kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut.
b.      Biaya Reparasi dan Pemeliharaan adalah biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang, biaya bahan habis pakai dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan.
c.       Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu.
d.      Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap adalah biaya-biaya depersiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin dan ekuipmen, perkakas laboratorium, alat kerja, dan aktiva tetap lain yang digunakan pabrik.
e.       Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu adalah biaya-biaya asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan ekuipmen, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan, dan biaya amortisasi kerugian trial-run.
f.       Biaya Overhead Pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN dan sebagainya.
2)      Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Prilakunya Dalam Hubungan Dengan Perubahan Volume Produksi Penggolongan Biaya Overhead Pabrik ini dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu :
a.       Biaya Overhead Pabrik variable adalah Biaya Overhead Pabrik yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
b.      Biaya Overhead Pabrik tetap adalah Biaya Overhead Pabrik yang tidak berubah dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu.
c.       Biaya Overhead Pabrik semivasiabel adalah Biaya Overhead Pabrik yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya Overhead Pabrik yang bersifat semivariabel dipecah menjadi dua unsur yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
3)      Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Hubungannya Dengan Departemen
Ditinjau dari hubungan dengan departemen-departemen yang ada dalam pabrik, Biaya Overhead Pabrik dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu :
a.       Biaya Overhead Pabrik langsung departemen adalah Biaya Overhead Pabrik yang terjadi dalam departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati departemen tersebut.
b.      Biaya Overhead Pabrik tidak langsung departemen adalah Biaya Overhead Pabrik yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen.
4.      Penggunaan Anggaran Fleksibel Untuk Tarif BOP
1.      Karakteristik Anggaran Fleksibel
Anggaran fleksibel memperhitungkan perubahan- perubahan biaya yang terjadi sebagai konsekuensi dari perubahan aktivitas. Anggaran fleksibel (flexible budget) memberikan estimasi mengenai berapakah biaya yang seharusnya terjadi untuk setiap tingkat aktivitas dalam rentang waktu tertentu. Pada saat anggaran fleksibel digunakan dalam evaluasi kinerja, biaya aktual di bandingkan dengan biaya yang seharusnya terjadi pada tingkat efektivitas aktual selama periode tertentu dan bukan dengan biaya yang dianggarkan dari anggaran awal (original budget).
2.      Bagaimana Anggaran Fleksibel Bekerja
Pendekatan anggaran fleksibel mengakui bahwa suatu anggaran tidak harus statis. Berdasarkan tingkat efektivitas aktual, anggaran dapat disesuaikan untuk menunjukkan berapa besar biaya yang seharusnya terjadi untuk aktivitas tertentu. Untuk mengilustrasikan bagaimana anggaran fleksibel berjalan, Victoria menulis laporan bagi Rick, laporan tersebut mudah disusun. Laporan tersebut menunjukkan bagaimana biaya overhead dapat diharapkan untuk berubah, tergantung pada tingkat aktivitas bulanan. Dalam rentang aktivitas 4.900 sampai 5.200 kunjungan klien, biaya overhead tetap diharapkan untuk tetap sama. Untuk biaya overhead variabel, ia mengalikan biaya-biaya per klien ($1,20 untuk perlengkapan penataan rambut, $4 untuk sambutan klien dan $0,20 untuk listrik) dengan jumlah kunjungan klien yang tepat untuk masing-masing kolom. Sebagai contoh $1,20 biaya perlengkapan penataan rambut dikalikan dengan 4.900 kunjungan klien untuk memperoleh total biaya sebesar $5.880 untuk perlengkapan penataan rambut pada tingkat aktivitas tersebut.
3.      Menggunakan Konsep Penganggaran Fleksibel Dalam Evaluasi Kinerja
Victoria menerapkan konsep penganggaran fleksibel untuk menyusun sebuah anggaran berdasarkan jumlah kunjungan klien aktual selama bulan maret. Anggaran tersebut disusun dengan mengalikan tingkat aktivitas aktual dengan rumus biaya untuk tiap-tiap kategori biaya variabel. Sebagai contoh, dengan menggunakan $1,20 per kunjungan klien, maka total biaya untuk perlengkapan penataan rambut dengan 5.200 kunjungan klien seharusnya adalah sebesar $6.240. karena biaya aktual untuk perlengkapan penataan rambut adalah $6.400 , maka akan timbul varians tidak menguntungkan (unfavorable) sebesar $160.
Dengan menggunakan pendekatan anggaran fleksibel, perusahaan akan mempunyai cara yang lebih baik dalam menilai apakah biaya overhead terkendali. Meskipun demikian, analisisnya tidak sederhana untuk perusahaan yang menyediakan berbagai produk dan jasa. Jumlah unit yang dihasilkan atau jasa yang diberikan mungkin bukan ukuran yang tepat bagi keseluruhan aktivitas. 
4.      Beda Antara Serapan & Variabel
Biaya overhead pabrik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.      Biaya overhead pabrik variable
Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya overhead pabrik yang jumlah totalnya akan berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya overhead pabrik variabel adalah biaya bahan penolong.
2.      Biaya overhead pabrik tetap
Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang jumlah totalnya (dalam kisaran tertentu) tidak berubah walaupun terjadi perubahan volume kegiatan. Contoh biaya overhead pabrik tetap adalah pajak bumi dan bangunan, biaya penyusutan aktiva tetap, dan biaya sewa gedung pabrik.
3.      Biaya overhead pabrik campuran
Biaya overhead pabrik campuran dapat dibedakan menjadi biaya overhead pabrik semivariabel, misalnya biaya listrik pabrik dan biaya telepon pabrik, dan biaya overhead pabrik bertahap, misalnya gaji supervisor dan gaji inspektur.